Minggu, 14 September 2014

Affandi Koesoema

Makna dari lukisan Affandi yang berjudul "Badai Pasti Berlalu ini" mengisahkan perjuangan manusia yang sedang mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu tempat yang akan dituju, sebagaimana manusia dalam hidup ini terus berjuang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. dan dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya, membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun , sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.
Affandi Koesoema  dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Affandi Koesoema  beragama  Islam, Affandi Koesoema  mempunyai istri 2 yaitu Maryati (istri pertama) dan Rubiyem (istri kedua). Affandi Koesoema mempunyai anak 3 yaitu Kartika Affandi, Juki Affandi BSc dan Rukmini (adik tiri).
  • Pameran Affandi Koesoema
  1. Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
  2. Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
  3. Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
  4. Singapore Art Museum (1994)
  5. Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
  6. Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)
  7. ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
  8. Pameran keliling di berbagai kota di India.
  9. Pameran di Eropa al: London, Amsterdam, Brussels, Paris, Roma
Basoeki Abdullah
Seniman Terkenal dari IndonesiaLukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik”, 1978 ini merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme.Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebabagi idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang demikian dapat dikonfirmasikan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. Dari beberapa mitologi, sosok-sosok tubuh yang telanjang, sosok binatang, potret-potret orang terkenal, ataupun hamparan pemandangan, walaupun dibangun dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna dan cahaya.
Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 27 Januari 1915, dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakeknya adalah dokter Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), salah seorang tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, pada awal tahun 1900-an. Dalam perjalanan hidupnya, Basoeki Abdullah menikah empat kali, istri pertamanya bernama Josephin seorang gadis Belanda yang dinikahinya di Gereja Katolik Den Haag Belanda pada tahun 1937. Dari hasil pernikahannya dengan Josephin, Basooeki Abdullah dikarunia seorang anak perempuan bernama Saraswati (1938). Pada tahun 1944, Basoeki Abdullah menikah kembali dengan Maya Michel seorang penyanyi seriosa mezzosoprano yang berbakat. Titik temu Basoeki Abdullah dengan Maya Michel adalah karena keduanya sama-sama seniman dan seniwati. Pada tahun 1958, Basoeki Abdullah menikah kembali dengan wanita Thailand bernama Somwang Noi. Terakhir pada tanggal 25 Oktober 1963, Basoeki Abdullah kembali menikah dengan seorang wanita Thailand bernama Nataya Nareraat sampai akhir hidupnya dan dikaruniai seorang putri bernama Cicilia Shidawati.




Raden Saleh
Pada lukisan karya Raden Saleh yang berjudul “Perkelahian dengan Singa” itu menggambarkan perkelahian antara seorang laki-laki aljazair yang mengendarai kuda menghadapi singa di padangpasir. Tampak disana otot-otot singa dan ketakutan kuda tergambar dengan menarik. Seorang pembantunya nampak mati tersungkur. Terkaman yang kuat menyebabkan pengendara kuda jatuh dan terasa pula suasana yang dramatic dan emosional pada pertarungan antaramanusia dan singa dalam lukisan tersebut. Pada pewarnaannya menggunakan warna yang gelap kelam, langit kemerahan dan tandusnya gurun, menyebabkan lukisan tersebut gagah dan elok untuk dilihat. Dan keharmonisan warna background dengan objek sangat menyatu.
Raden Saleh (Raden Saleh Syarif Boestaman) adalah pelukis terkenal dari Indonesia. Beliau seorang perintis Seni Modern Indonesia. Raden Saleh lahir pada tahun 1881 dari keluarga Tumenggung Kyai Ngabehi Kertasaba Bustaman (1681-1759). Pada 1867, Raden Saleh menikahi gadis keluarga ningrat keturunan Kraton Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudirja dan pindah ke Bogor, dimana ia menyewa sebuah rumah dekat Kebun Raya Bogor yang berpemandangan Gunung Salak. Di kemudian hari, Saleh membawa istrinya berjalan-jalan ke Eropa, mengunjungi negeri-negeri seperti Belanda, Prancis, Jerman, dan Italia. Raden Saleh merupakan pelukis gaya barat yang mengekspresikannya dengan individualis dan kreatifitas pada karya-karyanya, sehingga menjadi inspirasi bagi para seniman-seniman Indonesia untuk mengekspresikan ide-ide secara lebih bebas lukisan-lukisannya yang jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantic.
Ciri-ciri karya Raden Saleh :
Ø  Bergaya natural dan romantisme
Ø  Kuat dalam melukis potret dan biatang
Ø  Pengaruh romantisme eropa terutama dari De la croix
Ø  Pengamatan yang sangat baik pada binatang dan alam





Hendra Gunawan
Judul : “Bisikan Iblis”

Lukisan karya Hendra Gunawan yang berjudul “Bisikan Iblis” tersebut menggambarkan tentang kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Lukisan tersebut termasuk lukisan yang terbaik pada masa itu, karena memiliki nilai kehidupan yang tergandung pada masa tersebut. Lukisan tersebut menggambarkan tentang manusia yang muda dihasut oleh iblis, hewan-hewan yang ada pada gambar tersebut menggambarkan manusia yang berprilaku seperti hewan, karena hasutan iblis.


Hendra Gunawan Dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1918 di kota Bandung, Jawa Barat dan Wafat di Denpasar Bali pada tanggal 17 bulan Juli tahun 1983. Hendra Gunawan lebih dikenal sebagai seorang pelukis, namun dia juga merupakan seniman penyair, pematung dan juga pejuang gerilya. Selama masa mudanya ia bergabung dengan tentara pelajar dan merupakan anggota aktif dari Poetera (Pusat Tenaga Rakyat) dan organisasi yang dipimpin oleh Sukarno dan lain-lain. Ia juga aktif dalam Persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia, sebuah organisasi yang didirikan oleh S. Soedjojono dan Agus Djaya pada tahun 1938.
Hendra Gunawan memiliki komitmen dalam pandangan politiknya, mengabdikan hidupnya untuk memerangi kemiskinan, ketidak adilan dan kolonialisme. Dia dipenjara di Kebon Waru atas keterlibatannya di Institut Budaya Populer (Lekra), sebuah organisasi budaya yang berafiliasi dengan komunis sekarang sudah tidak berfungsi, Partai Indonesia (PKI). Penahanan Hendra Gunawan selama 13 Tahun dimulai pada tahun 1965 hingga tahun 1978. Selama di dalam penjara beliau tetap aktif berkarya membuat lukisan bertema tentang kehidupan masyarakat pedesaan pada jamanya, seperti: Panen Padi, berjualan buah, kehidupan nelayan, suasana panggung tari-tarian, dll. Hampir disemua Lukisanya berlatar belakang alam.






Leonardo Da Vinci
Lukisan ini di beri nama The Last Supper. Namun orang Indonesia menyabutnya sebegai lukisan Perjamuan Kudus. Paadhal arti dari The Last Supper itu sendiri adalah Perjamuan Terakhir. Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci ini dibuat pada tahun 1495 sampai 1498. Ukurannya 450 x 870 cm atau sekitar 15 kaki – 29 kaki.Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada dinding kering dengan alas di plester basah, sehingga tidak benar-benar lukisan dinding. Karena fresko tidak dapat dimodifikasi sebagai karya seniman, Leonardo malah memilih untuk menutup dinding batu dengan lapisan pitch, Gesso dan damar wangi, kemudian cat ke lapisan pemeteraian dengan tempera. Karena metode yang digunakan, potongan waktu tidak bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran.
Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai genius universal. Leonardo merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci.

Karya popular :
  • Lukisan Jamuan Terakhir(The Last Supper)
  • Lukisan Mona Lisa (tersimpan di museum Louvre Paris)
  • Sketsa arsitektur rancangan Kota Milan
  • Sketsa rancangan pesawat terbang, kapal dan kapal selam






Sindudarsono Sudjojono

Lukisanya memiliki karakter Goresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas, pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda,
namun setelah jaman kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema tentang pemandangan Alam, Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya.

Pada lukisannya yang bertema Penjual buah ini melukiskan suasana pasar kecil tradisional di pinggir jalan, nampak terlihat berjejer kios penjual diseberang jalan, dan beberapa penjual buah yang menggelar buah dagangannya dipinggir jalan, beberapa pembeli terlihat sedang bertransaksi dengan penjual buah. Lalu lalang sedikit mobil dengan hasil bumi untuk dijual ke pasar. Suasana dan keadaan masyarakat pada umumnya yang banyak kita jumpai sampai sekarang. Nuasana pasar tradisional, dengan jalan tanah, masih nampak sederhana dan alami, latar belakang gunung dan hijaunya perbukitan, menjadikan lukisan ini memang melukiskan suasana sebenarnya dari momen tersebut dalam gaya impressionisme.


S. Sudjojono lahir di Kisaran, Sumatera Utara 14 Desember 1913, dan wafat  di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, adalah mantri kesehatan di perkebunan karet Kisaran, Sumatera Utara, beristrikan seorang buruh perkebunan. Ia lalu dijadikan anak angkat oleh seorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat inilah, Djon (nama panggilannya) diajak ke Jakarta (waktu itu masih bernama Batavia) pada tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, lalu melanjutkan SMP di Bandung, dan menyelesaikan SMA di Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itulah ia sempat belajar montir sebelum belajar melukis kepada R.M. Pringadie selama beberapa bulan. Sewaktu di Jakarta, ia belajar kepada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.
Vincent Van Gogh
Judul : "starry starry night"
"starry starry night". ini merupakan salah satu judul lukisan karya dari Vincent Van Gogh, pelukis Belanda yang dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa, Lukisan ini juga dihargai sangat mahal bahkan kabarnya tidak ternilai dan tidak akan dilepas oleh pemiliknya(museum of modern art, New York City) dan lukisan terpajang di Museum tersebut. selain lukisan ini masih banyak lukisan terkenal lainnya buatan van gogh yang terkenal salah satunya Lukisan "Potrait Dr. Gachet" yang merupakan salah satu lukisan termahal dunia yang pernah ditawar sebesar $139,5juta USD. lukisan van gogh memang sangatlah mahal sbagai pelukis ia disetarakan lohh dengan pelukis terkenal italia Pablo Picasso. lukisannya mahal karena menurut kabar dia merupakan pelukis pertama yang melukis sesuai dengan gambaran keadaan hati/perasaannya.. dan lukisannya itu juga sebagai penghibur dirinya sendiri dalam kegilaan dan kesendiriannya.
Van Gogh memiliki nama lengkap Vincent Willem van Gogh. Van Gogh adalah seorang pelukis terkenal yang karya-karyanya dinilai mahal hingga saat ini. Ia adalah pelukis asal Belanda yang beraliran pasca impresionis yang sangat terkenal, karya raya dan mahal serta merupakan pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.
Van Gogh dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1853 di Belanda. Van Gogh adalah anak pertama dari enam bersaudara. Van Gogh hidup di keluarga yang relijius, ayahnya adalah seorang pendeta dari kristen protestan yang hidup di Groot Zundert.
Van Gogh memiliki kepribadian yang introvert. Ketika remaja ia tumbuh menjadi  pribadi yang suka menyendiri, mudah marah, selalu gelisah dan bermuka muram, namun Van Gogh memiliki wawasan yang sangat luas.

Lukisan-lukisan karya Van Gogh

 Pierre Auguste Renoir
Dia Luncheon Partai Berperahu oleh Pierre-Auguste Renoir tetap karya yang dikenal dan paling populer terbaik dari seni di Koleksi Phillips, seperti Duncan Phillips dibayangkannya ketika dia membelinya pada tahun 1923. Lukisan menangkap suasana ideal sebagai makanan teman berbagi Renoir itu, anggur, dan percakapan di balkon yang menghadap ke Sungai Seine di restoran Fournaise Maison di Chatou. Paris berbondong-bondong ke Fournaise Maison mendayung perahu ringan untuk menyewa, makan makanan yang baik, atau tetap malam.Lukisan itu juga mencerminkan perubahan karakter masyarakat Prancis pada pertengahan sampai akhir abad 19. Restoran menyambut pelanggan banyak kelas, termasuk pengusaha, masyarakat perempuan, seniman, aktris, penulis, kritikus, penjahit, dan gadis-gadis toko. Kelompok ini beragam diwujudkan masyarakat, baru Paris modern.

Pierre-Auguste Renoir (lahir, 25 Februari 1841 di Limoges, Perancis - meninggal, 3 Desember 1919 di Cagnes) adalah seorang pelukis Perancis yang terkenal dengan gerakan impresionis dalam lukisannya. Karya-karya awalnya yang biasanya snapshot impresionis kehidupan nyata, penuh warna berkilau dan cahaya.
Renior berasal dari keluarga sederhana, Ia merupakan putra seorang penjahit, Pierre-Auguste Renoir adalah anak keenam dari kedua orang tuanya, tapi dua dari kakak-kakaknya meninggal sebagai bayi. Keluarganya beremigrasi ke Paris antara 1844 dan 1846, dan tinggal di dekat Louvre, museum seni terkenal di dunia Renior menempuh pendidikan sekolah Katolik di daerah setempat dekat kawasan rumahnya.
Sebagai seorang remaja, Renoir belajar bekerja sebagai seorang pelukis porselen Renior belajar untuk menyalin desain untuk menghias piring dan piring lainnya. Tak lama kemudian, Renoir mulai melakukan jenis lain lukisan dekoratif untuk mencari nafkah Renior juga mengambil kelas menggambar bebas di sekolah seni kota yang disponsori, yang dijalankan oleh pematung Louis-Denis Caillouette Akhirnya beberapa tahun Ia belajar melukis dengan meniru beberapa karya besar yang tergantung di Louver Setelah itu Renior masuk ke Ecole des Beaux-Arts, sekolah seni terkenal, pada tahun 1862. Renoir juga menjadi mahasiswa Charles Gleyre  Di studio Gleyre itu, Renoir berteman dengan tiga seniman muda lainnya: Frederic Bazille, Claude Monet, Alfred Sisley dan kemudian Ia bertemu bakatnya dan mulai berkembang seperti Camille Pissarro dan Paul Cezanne.
Lee Man Fong
TERNYATA ikan hias yang satu ini banyak memberikan inspirasi buat pelukis atau seniman, terutama dari bentuk tubuhnya yang unik dan menggemaskan. Tubuhnya sedikit buntal serta mata yang menonjol bulat seperti teleskop, siripnya yang transparan ditambah keunikan lain pada ekor yang menjuntai. Mata yang bergerak-gerak membuat orang semakin tertarik, belum lagi gerakannya yang sedikit lamban menambah lengkap kelucuan ikan yang akrab disebut maskoi (Asia Tenggara) atau goldfish (Amerika). Lukisan "goldfish" Lee Man Fong memang mirip kisah uniknya, di balik lukisan itu tersirat banyak simbol-simbol berisikan kisah, legenda dan mitos yang diasosiasikan dengan sisi kehidupan masa lalunya. Lee Man Fong penganut oriental budaya ketimuran, koi artinya keberanian, dan maskulinitas serta kekuatan tujuan. Lukisan goldfish Lee Man Fong mirip kisah tradisi bangsa Jepang menganggap koi adalah simbol dalam ritual Hari Anak Laki-laki. Kegigihan dan perjuangan Lee Man Fong menghidupi keluarga besarnya, menunjukkan kekuatan dari setiap lukisan ikan koi yang tersirat dalam tema.Selanjutnya tema lukisan "koi atau goldfish" Lee Man Fong juga identik dengan makna kecerdasan, kemajuan atau kesuksesan, dalam konteks capaian akademik dan kesejahteraan (rezeki). Sedangkan dalam budaya masyarakat Cina, lain lagi "kolam koi" dipercaya membawa keberuntungan. Sementara budaya di Barat, menafsirkan kolam koi mengandung makna simbol dari sumber kedamaian hingga relaksasi. Nama ikan koi sebenarnya juga ada dalam novel berjudul Big Fish: A Novel of Mythic Proportions, karya Daniel Wallace.
Lee Man Fong adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di China, Ghuangzhaou pada tahun 1913. Ayahnya seorang pedagang dan meninggal pada tahun 1930 saat mereka di Singapura. Setelah ayahnya meninggal Lee Man Fong harus menghidupi adik-adiknya dan ibunya. Dengan kemampuan melukisnya dia menghidupi keluarganya, tapi pekerjaan itu dirasa kurang cukup, kehidupan yang terasa berat dan serba kekurangan membuat Lee Man Fong hijrah ke Jakarta pada tahun 1932, dan mencoba keberuntungannya di Indonesia. Lee Man Fong pun bekerja sebagai pelukis komersil dan agen periklanan.