Affandi
Koesoema
Affandi
Koesoema dilahirkan di
Cirebon
pada tahun 1907,
putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula
di Ciledug, Cirebon.
Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang
cukup tinggi. Semasa hidupnya, ia telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya
lukis. Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di
Asia, Eropa, Amerika maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia.
Affandi Koesoema beragama Islam, Affandi Koesoema mempunyai istri 2 yaitu Maryati (istri pertama) dan Rubiyem
(istri kedua). Affandi Koesoema mempunyai anak 3 yaitu
Kartika Affandi, Juki Affandi BSc
dan Rukmini (adik tiri).
- Pameran Affandi Koesoema
- Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
- Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
- Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
- Singapore Art Museum (1994)
- Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
- Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)
- ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)
- Pameran keliling di berbagai kota di India.
- Pameran di Eropa al: London, Amsterdam, Brussels, Paris, Roma


Basoeki Abdullah lahir di Desa
Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 27 Januari 1915, dari
pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakeknya adalah
dokter Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), salah seorang tokoh sejarah Kebangkitan
Nasional Indonesia, pada awal tahun 1900-an. Dalam perjalanan
hidupnya, Basoeki Abdullah menikah empat kali, istri pertamanya bernama
Josephin seorang gadis Belanda yang dinikahinya di Gereja Katolik Den Haag
Belanda pada tahun 1937. Dari hasil pernikahannya dengan Josephin, Basooeki
Abdullah dikarunia seorang anak perempuan bernama Saraswati (1938). Pada tahun
1944, Basoeki Abdullah menikah kembali dengan Maya Michel seorang penyanyi
seriosa mezzosoprano yang berbakat. Titik temu Basoeki Abdullah dengan Maya
Michel adalah karena keduanya sama-sama seniman dan seniwati. Pada tahun 1958,
Basoeki Abdullah menikah kembali dengan wanita Thailand bernama Somwang Noi.
Terakhir pada tanggal 25 Oktober 1963, Basoeki Abdullah kembali menikah dengan
seorang wanita Thailand bernama Nataya Nareraat sampai akhir hidupnya dan
dikaruniai seorang putri bernama Cicilia Shidawati.

Pada
lukisan karya Raden Saleh yang berjudul “Perkelahian dengan Singa” itu
menggambarkan perkelahian antara seorang laki-laki aljazair yang mengendarai
kuda menghadapi singa di padangpasir. Tampak disana otot-otot singa dan
ketakutan kuda tergambar dengan menarik. Seorang pembantunya nampak mati
tersungkur. Terkaman yang kuat menyebabkan pengendara kuda jatuh dan terasa pula
suasana yang dramatic dan emosional pada pertarungan antaramanusia dan singa
dalam lukisan tersebut. Pada pewarnaannya menggunakan warna yang gelap kelam,
langit kemerahan dan tandusnya gurun, menyebabkan lukisan tersebut gagah dan
elok untuk dilihat. Dan keharmonisan warna background dengan objek sangat
menyatu.

Raden
Saleh (Raden Saleh Syarif Boestaman) adalah pelukis terkenal dari Indonesia.
Beliau seorang perintis Seni Modern Indonesia. Raden Saleh lahir pada tahun
1881 dari keluarga Tumenggung Kyai Ngabehi Kertasaba Bustaman (1681-1759). Pada
1867, Raden Saleh menikahi gadis keluarga ningrat keturunan Kraton
Yogyakarta bernama Raden Ayu Danudirja dan pindah ke Bogor,
dimana ia menyewa sebuah rumah dekat Kebun
Raya Bogor yang berpemandangan Gunung
Salak. Di kemudian hari, Saleh membawa istrinya
berjalan-jalan ke Eropa, mengunjungi negeri-negeri seperti Belanda, Prancis,
Jerman, dan Italia. Raden Saleh merupakan pelukis gaya barat
yang mengekspresikannya dengan individualis dan kreatifitas pada
karya-karyanya, sehingga menjadi inspirasi bagi para seniman-seniman Indonesia
untuk mengekspresikan ide-ide secara lebih bebas lukisan-lukisannya yang jelas
menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantic.
Ciri-ciri
karya Raden Saleh :
Ø Bergaya
natural dan romantisme
Ø Kuat
dalam melukis potret dan biatang
Ø Pengaruh
romantisme eropa terutama dari De la croix
Ø Pengamatan
yang sangat baik pada binatang dan alam

Judul : “Bisikan Iblis”
Lukisan karya Hendra Gunawan yang berjudul “Bisikan Iblis” tersebut menggambarkan tentang kondisi yang terjadi pada masa tersebut. Lukisan tersebut termasuk lukisan yang terbaik pada masa itu, karena memiliki nilai kehidupan yang tergandung pada masa tersebut. Lukisan tersebut menggambarkan tentang manusia yang muda dihasut oleh iblis, hewan-hewan yang ada pada gambar tersebut menggambarkan manusia yang berprilaku seperti hewan, karena hasutan iblis.

Hendra Gunawan memiliki
komitmen dalam pandangan politiknya, mengabdikan hidupnya untuk memerangi
kemiskinan, ketidak adilan dan kolonialisme. Dia dipenjara di Kebon Waru atas
keterlibatannya di Institut Budaya Populer (Lekra), sebuah organisasi budaya
yang berafiliasi dengan komunis sekarang sudah tidak berfungsi, Partai
Indonesia (PKI). Penahanan Hendra Gunawan selama 13 Tahun dimulai pada tahun
1965 hingga tahun 1978. Selama di dalam penjara beliau tetap aktif berkarya
membuat lukisan bertema tentang kehidupan masyarakat pedesaan pada jamanya,
seperti: Panen Padi, berjualan buah, kehidupan nelayan, suasana panggung
tari-tarian, dll. Hampir disemua Lukisanya berlatar belakang alam.
Leonardo Da Vinci


Leonardo da Vinci
(lahir di Vinci,
propinsi Firenze,
Italia,
15
April 1452 – meninggal
di Clos Lucé, Perancis,
2
Mei
1519
pada umur 67 tahun) adalah arsitek,
musisi,
penulis,
pematung,
dan pelukis
Renaisans
Italia.
Ia digambarkan sebagai arketipe
"manusia renaisans" dan sebagai genius
universal. Leonardo merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia
memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo
putra Ser Piero dari kota Vinci.
Karya popular :
- Lukisan Jamuan Terakhir(The Last Supper)
- Lukisan Mona Lisa (tersimpan di museum Louvre Paris)
- Sketsa arsitektur rancangan Kota Milan
- Sketsa rancangan pesawat terbang, kapal dan kapal selam
Sindudarsono
Sudjojono

namun setelah jaman
kemerdekaan kemudian karya Lukisanya banyak bertema tentang pemandangan Alam,
Bunga, aktifitas kehidupan masayarakat, dan cerita budaya.

Pada lukisannya yang bertema Penjual
buah ini melukiskan suasana pasar kecil tradisional di pinggir jalan, nampak
terlihat berjejer kios penjual diseberang jalan, dan beberapa penjual buah yang
menggelar buah dagangannya dipinggir jalan, beberapa pembeli terlihat sedang
bertransaksi dengan penjual buah. Lalu lalang sedikit mobil dengan hasil bumi
untuk dijual ke pasar. Suasana dan keadaan masyarakat pada umumnya yang banyak
kita jumpai sampai sekarang. Nuasana pasar tradisional, dengan jalan tanah,
masih nampak sederhana dan alami, latar belakang gunung dan hijaunya
perbukitan, menjadikan lukisan ini memang melukiskan suasana sebenarnya dari
momen tersebut dalam gaya impressionisme.

Vincent
Van Gogh

"starry starry night". ini
merupakan salah satu judul lukisan karya dari Vincent Van Gogh, pelukis Belanda
yang dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa,
Lukisan ini juga dihargai sangat mahal bahkan kabarnya tidak ternilai dan tidak
akan dilepas oleh pemiliknya(museum of modern art, New York City) dan lukisan
terpajang di Museum tersebut. selain lukisan ini masih banyak lukisan terkenal
lainnya buatan van gogh yang terkenal salah satunya Lukisan "Potrait Dr.
Gachet" yang merupakan salah satu lukisan termahal dunia yang pernah
ditawar sebesar $139,5juta USD. lukisan van gogh memang sangatlah mahal sbagai
pelukis ia disetarakan lohh dengan pelukis terkenal italia Pablo Picasso.
lukisannya mahal karena menurut kabar dia merupakan pelukis pertama yang
melukis sesuai dengan gambaran keadaan hati/perasaannya.. dan lukisannya itu
juga sebagai penghibur dirinya sendiri dalam kegilaan dan kesendiriannya.

Van Gogh memiliki nama lengkap Vincent Willem van Gogh. Van Gogh
adalah seorang pelukis terkenal yang karya-karyanya dinilai mahal hingga
saat ini. Ia adalah pelukis asal Belanda yang beraliran pasca impresionis yang
sangat terkenal, karya raya dan mahal serta merupakan pelukis terbesar dalam
sejarah seni Eropa.
Van
Gogh dilahirkan pada tanggal 30 Maret 1853 di Belanda. Van Gogh adalah anak
pertama dari enam bersaudara. Van Gogh hidup di keluarga yang relijius, ayahnya
adalah seorang pendeta dari kristen protestan yang hidup di Groot Zundert.
Van
Gogh memiliki kepribadian yang introvert. Ketika remaja ia tumbuh menjadi
pribadi yang suka menyendiri, mudah marah, selalu gelisah dan bermuka muram,
namun Van Gogh memiliki wawasan yang sangat luas.
Lukisan-lukisan karya Van Gogh
- (1885) Pemakan kentang
- (1888) Kamar tidur di Arles
- (1888) Teras kafe di malam hari
- (1888) Kebun anggur merah
- (1888) Kafe malam

Dia Luncheon Partai Berperahu oleh Pierre-Auguste Renoir
tetap karya yang dikenal dan paling populer terbaik dari seni di Koleksi
Phillips, seperti Duncan Phillips dibayangkannya ketika dia membelinya pada
tahun 1923. Lukisan menangkap suasana ideal sebagai makanan teman berbagi
Renoir itu, anggur, dan percakapan di balkon yang menghadap ke Sungai Seine di
restoran Fournaise Maison di Chatou. Paris berbondong-bondong ke Fournaise
Maison mendayung perahu ringan untuk menyewa, makan makanan yang baik, atau
tetap malam.Lukisan itu juga mencerminkan perubahan karakter masyarakat Prancis
pada pertengahan sampai akhir abad 19. Restoran menyambut pelanggan banyak
kelas, termasuk pengusaha, masyarakat perempuan, seniman, aktris, penulis,
kritikus, penjahit, dan gadis-gadis toko. Kelompok ini beragam diwujudkan
masyarakat, baru Paris modern.

Pierre-Auguste Renoir (lahir, 25 Februari 1841 di Limoges, Perancis - meninggal, 3 Desember 1919 di Cagnes) adalah seorang pelukis Perancis yang terkenal dengan gerakan impresionis dalam lukisannya. Karya-karya awalnya yang biasanya snapshot impresionis kehidupan nyata, penuh warna berkilau dan cahaya.
Renior berasal dari keluarga
sederhana, Ia merupakan putra seorang penjahit,
Pierre-Auguste Renoir adalah anak keenam dari kedua orang tuanya, tapi dua dari
kakak-kakaknya meninggal sebagai bayi. Keluarganya beremigrasi ke Paris antara 1844 dan 1846, dan tinggal di
dekat Louvre, museum seni terkenal di dunia Renior menempuh pendidikan sekolah Katolik di daerah
setempat dekat kawasan rumahnya.
Sebagai seorang remaja, Renoir
belajar bekerja sebagai seorang pelukis porselen Renior belajar untuk menyalin desain untuk
menghias piring dan piring lainnya. Tak lama kemudian, Renoir mulai melakukan
jenis lain lukisan
dekoratif untuk mencari nafkah Renior juga mengambil kelas menggambar bebas di
sekolah seni kota yang disponsori, yang dijalankan oleh pematung Louis-Denis
Caillouette Akhirnya beberapa tahun Ia belajar melukis dengan meniru beberapa
karya besar yang tergantung di Louver Setelah itu Renior masuk ke Ecole des
Beaux-Arts, sekolah seni terkenal, pada tahun 1862. Renoir juga menjadi
mahasiswa Charles Gleyre Di studio
Gleyre itu, Renoir berteman dengan tiga seniman muda lainnya: Frederic Bazille,
Claude Monet, Alfred Sisley dan kemudian Ia bertemu bakatnya dan mulai
berkembang seperti Camille Pissarro dan Paul Cezanne.
Lee Man Fong

TERNYATA ikan hias yang satu ini
banyak memberikan inspirasi buat pelukis atau seniman, terutama dari bentuk
tubuhnya yang unik dan menggemaskan. Tubuhnya sedikit buntal serta mata yang
menonjol bulat seperti teleskop, siripnya yang transparan ditambah keunikan
lain pada ekor yang menjuntai. Mata yang bergerak-gerak membuat orang semakin
tertarik, belum lagi gerakannya yang sedikit lamban menambah lengkap kelucuan
ikan yang akrab disebut maskoi (Asia Tenggara) atau goldfish
(Amerika). Lukisan "goldfish" Lee Man Fong memang mirip kisah
uniknya, di balik lukisan itu tersirat banyak simbol-simbol berisikan kisah,
legenda dan mitos yang diasosiasikan dengan sisi kehidupan masa lalunya. Lee
Man Fong penganut oriental budaya ketimuran, koi artinya keberanian, dan
maskulinitas serta kekuatan tujuan. Lukisan goldfish Lee Man Fong mirip kisah
tradisi bangsa Jepang menganggap koi adalah simbol dalam ritual Hari Anak
Laki-laki. Kegigihan dan perjuangan Lee Man Fong menghidupi keluarga besarnya,
menunjukkan kekuatan dari setiap lukisan ikan koi yang tersirat dalam
tema.Selanjutnya tema lukisan "koi atau goldfish" Lee Man Fong juga
identik dengan makna kecerdasan, kemajuan atau kesuksesan, dalam konteks
capaian akademik dan kesejahteraan (rezeki). Sedangkan dalam budaya masyarakat
Cina, lain lagi "kolam koi" dipercaya membawa keberuntungan.
Sementara budaya di Barat, menafsirkan kolam koi mengandung makna simbol dari
sumber kedamaian hingga relaksasi. Nama ikan koi sebenarnya juga ada dalam
novel berjudul Big Fish: A Novel of Mythic Proportions, karya Daniel Wallace.
Lee
Man Fong adalah seorang pelukis Indonesia yang
dilahirkan di China, Ghuangzhaou pada tahun 1913. Ayahnya seorang pedagang dan
meninggal pada tahun 1930 saat mereka di Singapura. Setelah ayahnya meninggal
Lee Man Fong harus menghidupi adik-adiknya dan ibunya. Dengan kemampuan
melukisnya dia menghidupi keluarganya, tapi pekerjaan itu dirasa kurang cukup,
kehidupan yang terasa berat dan serba kekurangan membuat Lee Man Fong hijrah ke
Jakarta pada tahun 1932, dan mencoba keberuntungannya di Indonesia. Lee Man
Fong pun bekerja sebagai pelukis komersil dan agen periklanan.
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Leonardo da Vinci, kutipan: "Detail-detail membuat kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah suatu detail. Contohnya, dari pengalaman menunjukkan kita bahwa langit pastilah memiliki kegelapan di luarnya namun langit selalu tampil biru."
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka blog di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/wawancara-dengan-leonardo.html